Dolar AS Menguat Jelang Rilis Notulen FOMC

Dolar AS menguat terhadap beberapa mata uang utama lainnya pada hari ini, Rabu (25/5), dimana investor tengah menanti notulen rapat/pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) yang akan diumumkan tengah malam nanti atau Kamis (26/5) dini hari pukul 01:00 WIB.

Hingga pukul 21:25 WIB, Indeks Dolar AS yang mewakili kekuatan USD versus sejumlah mata uang utama lainnya terpantau menguat 0.40% di kisaran level 102.17.

Indeks Dolar AS (Time Frame DAILY)

Adapun pada perdagangan Selasa (24/5), Indeks Dolar tercatat ditutup turun 0.32% ke level 101.77. Dolar terkoreksi tajam dalam 2 hari perdagangan sebelumnya, menyusul pernyataan Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde.

Lagarde mengatakan lewat sebuah blog di situs web ECB pada Senin (23/5) bahwa sangat bermanfaat bagi bank sentral untuk menetapkan ketentuan bagaimana mengakhiri suku bunga negatif. Ia menyebutkan bahwa ECB kini berada di titik balik.

Pernyataan Lagarde menyiratkan peningkatan suku bunga deposito setidaknya 50 basis poin dan memicu spekulasi kenaikan yang lebih besar di musim panas ini.

Sementara itu, menjelang notulen FOMC, pelaku pasar akan mencermati prospek kebijakan moneter Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed) di tengah kekhawatiran potensi resesi yang disebabkan oleh pengetatan kebijakan moneter. Investor mengharapkan lebih banyak petunjuk tentang apakah pengetatan akan terus berlanjut.

Namun, Presiden Fed Bank of Atlanta, Raphael Bostic, salah satu pengambil kebijakan, mengingatkan kenaikan suku bunga secara cepat akan dapat menciptakan “dislokasi ekonomi yang signifikan”. Ia pun mendesak The Fed untuk memperketat kebijakan secara lebih berhati-hati dan menghindari kecerobohan.

Terkait hal tersebut, analis National Australian Bank (NAB), Tapas Strickland, mengatakan: “Tidak jelas apakah kita semakin dekat dengan keinginan bank sentral AS, tetapi risiko terhambatnya pertumbuhan juga menjadi lebih jelas. The Fed tentu saja tetap fokus pada inflasi. Tetapi jika pembacaan (data) inflasi mulai moderat, maka Bostic telah membuka kemungkinan jeda terhadap laju kenaikan suku bunga The Fed.”

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *