Rupiah terapresiasi pada hari ini, Selasa (24/5), meskipun penguatannya tidak mampu menutup pelemahan kemarin. Sementara itu, pergerakan mata uang Asia terlihat cenderung bervariasi terhadap dolar AS.
Dari faktor eksternal, koreksi indeks dolar AS yang terus berlanjut dari level tertinggi 2 dekade menjadi pendorong rupiah. Sedangkan, dari dalam negeri, keputusan Bank Indonesia (BI) untuk tetap menjaga tingkat suku bunga acuan di level 3,5% diperkirakan masih akan menopang rupiah hingga esok hari.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 11 poin atau 0,08% ke level Rp 14.661 per dolar AS.
Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga terapresiasi hari ini. Kurs Jisdor berada di level Rp 14.653 per dolar AS, menguat 0,08% dibandingkan posisi Senin (23/5).
Hingga pukul 15.00 WIB, pergerakan mata uang di Asia cenderung bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang memimpin penguatan di setelah naik 0,50%. Disusul, baht Thailand yang naik 0,1% dan dolar Singapura yang menguat 0,04%.
Di sisi lain, yuan China menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah terdepresiasi 0,26%. Diikuti, won Korea Selatan yang ditutup melemah 0,14% dan rupee India yang tertekan 0,013% terhadap dolar AS.