Mayoritas pasar saham di kawasan Asia melemah pada perdagangan Senin (16/5), setelah China merilis angka ekonomi yang mengecewakan sebagai akibat dari pembatasan Covid-19.
Biro Statistik Nasional China melaporkan bahwa penjualan ritel (Retail Sales) mencatat angka -11,1% di bulan April dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (-3.5%), lebih buruk dari ekspektasi -6,1%.
Sementara, produksi industri (Industrial Production) mencatat angka -2,9% di bulan April, merosot dari periode yang sama tahun 2021 (5.0%) dan jauh di bawah ekspektasi 0.5%.
Saham teknologi di Hong Kong melonjak sebelum memangkas beberapa kenaikan setelah data ekonomi China tersebut. Indeks Hang Seng naik lebih dari 2% pada satu titik, sebelum kemudian turun sekitar 0,5%. Saham Meituan di Hong Kong anjlok 4,5%, sementara saham Tencent merosot 1,6%.
Saham China Daratan loyo. Shanghai Composite turun 0,4% dan indeks Shenzhen turun 0,48%.
Di tempat lain, indeks Nikkei Jepang menguat tipis 0,24%. Namun, indeks Topix jatuh 0,14%. Indeks KOSPI Korea Selatan turun tipis 0,14% setelah menguat di sesi sebelumnya. Sedangkan, di Australia, S&P/ASX 200 naik 0,21%.