Rupiah kembali mencatat hasil yang positif terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Kamis (5/5). Sementara, pergerakan mata uang Asia cenderung bervariasi menyusul putusan kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dini hari tadi (WIB).
The Fed menaikkan suku bunga acuan sebanyak 50 basis poin yang merupakan kenaikan terbesar 22 tahun, dalam keputusan yang telah diperkirakan secara luas oleh pasar.
Dolar AS kemudian terkoreksi tajam dini hari tadi, setelah Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers mengesampingkan kenaikan suku bunga 75 basis poin, bahkan ketika ia mengatakan bank sentral akan bertindak secara agresif untuk meredam inflasi.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terapresiasi 41,6 poin atau 0,29% ke level Rp 14.414,9 per dolar AS. Dengan hasil ini, rupiah menjadi mata uang dengan penguatan terbesar kedua di Asia.
Hingga pukul 15.00 WIB, pergerakan mata uang di Asia cenderung bervariasi. Won Korea Selatan memimpin penguatan setelah ditutup naik tajam 0,73%. Berikutnya, rupee India terapresiasi 0,27% dan peso Filipina ditutup menguat 0,19%.
Sementara itu, yen Jepang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah merosot 0,46% terhadap dolar AS. Disusul, baht Thailand yang turun 0,28%.