Dolar AS Bertahan Menguat Jelang Rilis Notulen FOMC

Dolar AS masih bertahan menguat tipis terhadap sejumlah mata uang utama lainnya di awal perdagangan sesi New York hari in, Rabu (6/4). Sementara itu, investor cenderung berhati-hati menjelang rilis notulen FOMC (Federal Open Market Committee) yang akan digelar Kamis (7/4) dini hari pukul 01:00 WIB.

Hingga pukul 21:08 WIB, Indeks Dolar AS terpantau menguat 0.05 persen di kisaran level 99.52.

Dolar AS ini menguat semalam usai komentar bernada hawkish dari pengambil kebijakan Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed). Sementara, Euro merosot saat Barat mempertimbangkan sanksi tambahan terhadap Rusia.

Indeks Dolar AS mencapai level tertinggi sejak Mei 2020, naik 0.50% pada hari Selasa usai komentar dari Gubernur Fed Lael Brainard. Biasanya Brainard dipandang sebagai pengambil kebijakan yang lebih dovish. Tapi kali ini ia mengharapkan kombinasi dari kenaikan suku bunga dan pengurangan neraca keuangan yang cepat untuk membawa kebijakan moneter AS ke posisi yang lebih netral pada tahun 2022, dengan pengetatan lebih lanjut akan menyusul sesuai kebutuhan.

Analis National Australia Bank (NAB), Ray Attrill mengatakan kepada Reuters: “Pernyataan Brainard adalah penyebab langsung dari kenaikan imbal hasil dan dolar yang lebih kuat yang kita dapatkan. Tetapi saat kita berbicara soal Dolar AS, sulit untuk memisahkannya dari nilai tukar Euro-Dolar, mengingat bobotnya dalam Indeks Dolar. Euro tidak diuntungkan oleh pembicaraan tentang sanksi tambahan, yang akan menjadi berita buruk bagi ekonomi Uni Eropa.”

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *