Dolar AS Melemah, Investor Evaluasi Kebijakan Bank Sentral

Dolar AS terpantau melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya di sesi New York, Jumat (25/3). Pelemahannya masih terbatas untuk saat ini. Sementara itu, investor masih mengevaluasi kebijakan beberapa bank sentral, terutama Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed).

Hingga pukul 22:19 WIB, Indeks Dolar AS yang mewakili kekuatan USD terhadap sejumlah mata uang utama lainnya tercatat melemah 0.10 persen di kisaran level 98.67.

Sejauh ini Dolar AS masih membukukan reli sebanyak 0.45 persen selama pekan ini, di tengah ekspektasi bahwa para penentu kebijakan The Fed bersiap untuk memberi sinyal akan mengambil tindakan yang tegas guna membendung inflasi yang telah mencapai level tertinggi 40 tahun.

The Fed menaikkan suku bunga pinjaman sebesar 25 basis poin pada pertemuan pekan lalu. Ini adalah kenaikan pertama sejak Desember 2018. Ekspektasi terus meningkat bahwa bank sentral AS akan menaikkan lebih agresif sebanyak 50 basis poin ketika menggelar rapat/pertemuan berikutnya.

Terkait hal tersebut, analis ING mengatakan: “Kami mempertimbangkan kemungkinan bahwa pasar sedang mengarah pada penetapan 100 basis poin dari kenaikan suku bunga The Fed dalam dua pertemuan berikutnya.”

Sementara itu, pasangan mata uang EUR/USD masih berupaya mempertahankan posisi di atas level 1.1000, menyusul adanya kesepakatan antara AS dan Uni Eropa (UE). Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin UE bersepakat membuka impor lebih banyak dari AS untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan gas Rusia.

Analis UOB mengatakan: “Sentimen fundamental meningkat dan EUR bisa naik lebih tinggi hari ini. Namun, setiap kenaikan diperkirakan akan menemui resisten yang kuat di 1.1045. Sedangkan, support berada di 1.0985 diikuti oleh 1.0965.”

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *