Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal melanjutkan penguatan sehari sebelumnya pada perdagangan Jumat (11/3). Sementara, investor asing mencatatkan net sell senilai sekitar Rp 129,30 miliar di seluruh pasar.
IHSG turun tipis 0,02% atau 1,41 poin ke level 6.922,60 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Lima indeks sektoral melemah dan membebani IHSG. Sektor yang turun paling dalam adalah sektor energi (-0,84%), sektor keuangan (-0,49%) dan sektor barang baku (-0,25%).
Di sisi lain, sektor transportasi dan logistik justru melonjak 3,57%, disusul sektor infrastruktur (1,50%) dan sektor perindustrian (1,01%).
Total volume transaksi bursa mencapai 20,37 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 14,18 triliun. Sebanyak 260 saham menguat, 246 melemah dan 174 saham stagnan.
Saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 532,6 miliar. Disusul, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) Rp 53,2 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 51,4 miliar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 148,2 miliar. Berikutnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 108,1 miliar dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Rp 71,7 miliar.
Sementara itu, mayoritas bursa Asia-Pasific cenderung melemah. Selain karena masih dibayangi konflik Rusia-Ukraina, investor merespons negatif rilis data inflasi AS Kamis (10/3) yang kembali meninggi.
Indeks Nikkei Jepang ditutup ambruk 2,05% ke level 25.162,779, setelah sempat melesat nyaris 4% pada perdagangan Kamis kemarin. Sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong berakhir turun 1,61% ke level 20.553,789.
Indeks KOSPI Korea Selatan juga ditutup terkoreksi 0,71% ke level 2.661,28 dan ASX 200 Australia merosot 0,94% ke 7.063,6.
Di sisi lain, indeks Shanghai berhasil ditutup menguat 0,41% ke level 3.309,75 dan Straits Times naik 0,28% ke posisi 3.249,66.