IHSG Terpangkas 40,97 Poin, Investor Asing Masih Catat Net Buy

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi hari ini, Selasa (22/2), setelah mencetak rekor tertinggi pada perdagangan kemarin. Meski terkoreksi, investor asing masih mencatatkan net buy senilai sekitar Rp 847,24 miliar di seluruh pasar.

IHSG melemah 0,59% atau terpangkas 40,97 poin ke 6.861,99 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Delapan indeks sektoral menyeret IHSG ke zona merah. Sektor yang melemah paling dalam adalah sektor transportasi dan logistik (-1,64%). Disusul, sektor barang konsumsi nonprimer (-1,31%) dan sektor properti dan real estat (-1,25%).

Total volume transaksi bursa mencapai 24,77 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 12,82 triliun. Sebanyak 365 saham melemah, 176 menguat dan 138 saham flat.

Saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) sebesar Rp 179 miliar. Disusul, PT Bank Jago Tbk (ARTO) Rp 158 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 95,3 miliar.

Saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI) senilai Rp 63 miliar. Berikutnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 44,8 miliar dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) Rp 31,9 miliar.

Sementara itu, bursa Asia berjatuhan pada hari ini, imbas dari meningkatnya kembali tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

Indeks Hang Seng (Hong Kong) merosot paling dalam setelah ditutup turun 2,69% ke level 23.520. Disusul, Nikkei (Jepang) yang melorot 1,71% ke 26.449,609.

Investor masih terus memantau ketegangan geopolitik di Eropa Timur. Pasar kembali bergejolak setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina, yakni Donetsk dan Luhansk pada Senin malam waktu setempat.

“Saya menganggap perlu untuk membuat keputusan yang seharusnya sudah dibuat sejak lama untuk mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk,” kata Putin sebagaimana diwartakan CNBC International.

Putin juga dikabarkan mengerahkan pasukannya ke wilayah tersebut untuk “menjaga perdamaian”.

AS langsung menanggapi langkah Putin tersebut. Presiden AS, Joe Biden, akan menandatangani perintah eksekutif yang melarang investasi, perdagangan dan pembiayaan oleh warga AS atau sebaliknya dari wilayah Donetsk dan Luhansk.

Sanksi yang diberikan tersebut tentunya bisa memanaskan hubungan AS dengan Rusia, belum lagi negara-negara Eropa yang kemungkinan akan mengambil langkah serupa.

Sementara itu, duta besar China untuk PBB menyerukan semua pihak yang terkait dalam krisis Ukraina untuk menahan diri dan menghindari tindakan apa pun yang dapat memicu ketegangan.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *