Tren positif rupiah masih berlanjut pada hari ini, Rabu (16/2). Kali ini menguat cukup tajam dibandingkan kemarin. Sementara itu, mayoritas mata uang Asia juga terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Penguatan rupiah kali ini tidak lepas dari pengaruh sentimen meredanya ketegangan Rusia-Ukraina. Rusia dikabarkan telah menarik sebagian pasukannya dari perbatasan Ukraina, meski Presiden AS Joe Biden belum memverifikasi hal tersebut.
Dari dalam negeri, pelaku pasar merespons positif sikap pemerintah yang mengatakan belum ada keinginan untuk kembali memperketat mobilitas masyarakat. Bahkan, pelonggaran akan terus dilakukan dengan pengawasan ketat.
Selain itu, rupiah masih ditopang oleh data ekonomi domestik yang kuat, seperti data neraca dagang periode Januari yang mencatatkan surplus.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 43,5 poin atau 0,30% ke level Rp 14.256 per dolar AS.
Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga terapresiasi pada hari ini. Kurs Jisdor berada di level Rp 14.278 per dolar AS, menguat 0,10% dibandingkan Selasa (15/2).