Minat terhadap aset berisiko atau risk appettite tampaknya kembali menggeliat, menyusul meredanya ketegangan antara Rusia-Ukraina pada hari ini, Selasa (15/2). Ini kemudian mendorong investor untuk melakukan aksi profit taking dengan melepas aset safe-haven Dolar AS, termasuk komoditi emas yang merosot tajam di pasar spot.
Rusia dikabarkan menarik sebagian pasukannya dari perbatasan, setelah AS dan Inggris menarik pasukannya dari wilayah Ukraina. Rusia juga dikabarkan bersedia untuk berdialog dengan Ukraina.
Hingga pukul 22:51, Indeks Dolar AS terpantau melemah 0.20 persen di kisaran level 96.09.
Adapun pada perdagangan Senin (14/2), Indeks Dolar ditutup menguat 0.27 persen ke level 96.29.
Sementara itu, sejumlah data ekonomi AS dirilis hari ini di sesi New York.
Inflasi di tingkat produsen atau Producer Price Index (PPI) pada Januari melaju ke angka 1.0% mom (month-over-month), melebihi ekspektasi 0.5% mom. Sedangkan, Core PPI naik 0.8%, melebihi perkiraan 0.5%.
Federal Reserve Bank of New York juga melaporkan hasil survei terbarunya pada hari ini. Aktivitas bisnis sektor manufaktur di wilayah negara bagian New York berada di level 3.1 di bulan Februari, meleset dari perkiraan 11.9. Meski begitu, angka tersebut lebih tinggi dari data bulan sebelumnya (-0.7).