Kinerja positif setelah rebound pada Jumat pekan lalu berlanjut di awal pekan hari ini, Senin (10/1). Rupiah menguat tajam di hadapan dolar AS.
Para pengamat berpendapat, dolar AS terbebani oleh data NFP dan Jobless Claims yang meleset dari ekspetasi. Namun, pelemahan dolar diperkirakan cuma sementara. Ini karena belum ada data ekonomi domestik yang solid dalam waktu dekat.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terapresiasi 0.36 persen atau 51,5 poin ke Rp 14.299 per dolar AS. Rupiah memimpin penguatan mata uang Asia kali ini.
Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga menguat hari ini. Kurs Jisdor BI berada di level Rp 14.323 per dolar AS, menguat 0,26% dari posisi Jumat (7/1).
Hingga pukul 15.00 WIB, mayoritas mata uang di Asia menguat. Wwon Korea Selatan berada satu tingkat di bawah rupiah setelah ditutup naik 0,20%. Diikuti, rupee India yang naik 0,19%. Berikutnya, ringgit Malaysia menguat 0,13%. Dolar Taiwan terapresiasi 0,11% dan peso Filipina ditutup naik 0,08%.