Mengawali perdagangan pertama di bulan Januari 2022, rupiah spot turun tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Ini sejalan dengan pergerakan mayoritas mata uang di Asia, meskipun data ekonomi Indonesia menunjukkan hasil yang positif.
Dari Tanah Air, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada Desember 2021 mencapai 0,57 persen mom (month-over-month). Inflasi pada Desember 2021 tercatat sebagai inflasi tertinggi selama 2 tahun terakhir.
Selain itu, Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Desember 2021 berada di posisi 53,5, turun dari bulan sebelumnya 53,9. Meski begitu, PMI manufaktur Indonesia tetap berada di level ekspansif.
Dari faktor eksternal, dolar AS ditopang rencana Federal Reserve untuk mempercepat tapering yang akan berakhir pertengahan 2022. The Fed juga berencana untuk menaikkan suku bunga acuannya.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 3 poin atau 0.02 persen ke Rp 14.265,5 per dolar AS pada penutupan perdagangan Senin (3/1).
Sementara itu, kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) malah terapresiasi pada hari ini. Kurs Jisdor BI berada di level Rp 14.270 per dolar AS, menguat 0,06% dari posisi Jumat (31/12).