Sepi Data di sesi AS, Indeks Dolar Bertahan Menguat Tipis

Dolar AS masih bertahan menguat terbatas versus beberapa mata uang utama lainnya di sesi New York hari ini, Senin (6/12). Sementara itu, minimnya data ekonomi yang penting dan berdampak tinggi, menyebabkan pasar mata uang bergerak cukup tenang.

Hingga pukul 21:29 WIB, Indeks Dolar AS terpantau menguat tipis 0.06 persen di kisaran level 96.21.

Sepanjang pekan lalu, Indeks Dolar membukukan kenaikan 0.08 persen saja. Ini karena data NFP AS diluar dugaan meleset dari perkiraan. Selain itu, pasar terus memantau perkembangan Omicron, varian baru Covid-19 yang penyebarannya dikhawatirkan dapat menghambat pemulihan ekonomi global.

Pasar treasury juga bergejolak dalam beberapa sesi terakhir, di mana kurva imbal hasil AS bergerak mendatar di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan bergerak cepat mengendalikan inflasi. Pada akhirnya hal tersebut berdampak pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Data inflasi harga konsumen (Consumer Price Index/CPI) yang akan dirilis pekan ini juga diperkirakan mendukung pandangan tersebut dan menopang dolar.

Pasar suku bunga berjangka telah memperkirakan kenaikan suku bunga AS untuk sekitar pertengahan 2022, tetapi hanya mencapai level 1,5% pada akhir 2026. Investor tetap mewaspadai perubahan yang cepat.

Analis Pepperstone Chris Weston mengatakan kepada Reuters: “Ini sulit disesuaikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pasar melihat The Fed menghentikan kenaikan (suku bunga) setelah lima kali kenaikan, jauh dari ekspektasi median (The Fed).”

“Namun, angka inflasi secara tahunan di atas 7%, terhadap ekspektasi ekonom sebesar 6,7%, dapat mengubah banyak hal. Ini akan membuat dolar bergerak naik.”

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *