Rupiah berhasil rebound dari pelemahan dua hari sebelumnya pada perdagangan Jumat (12/11). Pergerakan rupiah ini sejalan dengan mayoritas mata uang Asia.
Pengamat mengatakan, sinyal dari pemerintah Tiongkok untuk meningkatkan usaha pencegahan krisis properti di hari sebelumnya menjadi salah satu faktor yang mengangkat sentimen di kawasan. Tidak hanya itu, usaha dari Evergrande menghindari default pada Kamis juga menopang sentimen bahwa ancaman krisis properti telah lewat.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terapresiasi 58,6 poin atau 0.41% ke level Rp 14.219 per dolar AS. Sepanjang hari ini rupiah bergerak di rentang 14.218,50 – 14.265,50.
Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga menguat pada hari ini. Kurs Jisdor BI ada di posisi Rp 14.243 per dolar AS, menguat 0,31% dari sehari sebelumnya.
Hingga pukul 15.00 WIB, mayoritas mata uang Asia menguat. Peso Filipina menjadi mata uang dengan penguatan terbesar setelah ditutup naik 0,59%. Disusul, baht Thailand yang menguat 0,19% dan ringgit Malaysia yang naik 0,14%.