Indeks Dolar Tergelincir dari Level Tertinggi 15 Bulan

Usai putusan Federal Reserve dan data tenaga kerja AS pekan lalu, Indeks Dolar tergelincir dari level tertinggi 15 bulan. Ini lantaran investor tampaknya meninjau kembali ekspektasi kenaikan suku bunga dan toleransi bank sentral terhadap inflasi.

Pekan lalu, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) tetap berpandangan bahwa kenaikan inflasi saat ini hanya bersifat sementara.

Sementara, bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) secara mengejutkan masih tetap mempertahankan suku bunga setelah sebelumnya memberikan indikasi akan menaikkannya.

Hingga pukul 21:23 WIB pada hari ini, Senin (8/11), Indeks Dolar AS terpantau melemah 0.11% di kisaran level 94.11.

Adapun pada perdagangan Jumat (5/11), Indeks Dolar ditutup melemah 0.12 persen ke level 94.22.

Analis Neil Jones dari Mizuho mengatakan kepada Reuters: “Pasar melepas Dolar AS karena bank sentral tidak menaikkan suku bunga secepat dari yang diperkirakan sebelumnya.”

Jones juga menambahkan bahwa kenaikan suku bunga yang tidak terlalu cepat menguntungkan aset berisiko seperti saham, yang berkorelasi terbalik dengan dolar AS.

Sementara, analis lainnya, Lee Hardman dari MUFG berpendapat: “Pasar tenaga kerja AS yang terus membaik akan bisa menekan The Fed untuk mengetatkan kebijakan. Ini dapat mempercepat rencana kenaikan suku bunga.”

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *