Indeks Dolar AS Bertahan Menguat di Sesi New York

Dolar AS masih bertahan menguat versus beberapa mata uang utama lainnya di sesi New York hari ini, Jumat (24/9), setelah terkoreksi tajam pada perdagangan Kamis (23/9).

Dolar menjadi incaran investor di tengah gelombang kekhawatiran baru pasar keuangan global setelah grup real estat terbesar kedua China, Evergrande, gagal untuk membayar para pemegang obligasi berdenominasi dolar pada hari Kamis.

Tiga pemegang obligasi tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa mereka masih belum dibayar hingga pukul 8 pagi waktu Hong Kong pada hari Jumat. Evergrande memiliki masa tenggang 30 hari sebelum diklasifikasikan sebagai “default”.

Hal tersebut menjadi tantangan yang dihadapi otoritas China untuk menghentikan penyebaran penularan melalui pasar keuangan lokal. Bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) dikabarkan kembali menyuntikkan uang tunai ke dalam sistem keuangan demi menjaga kondisi tetap teratur.

Sementara itu, Dolar AS masih ditopang oleh putusan kebijakan Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed) pada Kamis dini hari (WIB). The Fed memberi isyarat bahwa pengurangan program stimulus pembelian aset (tapering) dapat dimulai pada bulan November. Langkah itu akan disusul dengan kenaikan suku bunga yang bakal lebih cepat dari yang diperkirakan.

Hingga pukul 22:35 WIB, Indeks Dolar AS yang mewakili kekuatan USD terhadap sejumlah mata uang utama lainnya terpantau menguat 0.32 perse di kisaran level 93.38.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *