Rupiah Spot Ditutup Stagnan di Posisi Rp 14.242,5 per Dolar AS – Kamis (23/9)

Rupiah berhasil keluar dari tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Kamis (23/9), dan kemudian berakhir stagnan. Sedangkan, mayoritas mata uang Asia justru cenderung menguat.

Pengamat mengatakan, sentimen dari luar dan dalam negeri mempengaruhi pergerakan rupiah kali ini.

Dari dalam negeri, pasar merespon positif pernyataan pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenai defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) hingga Agustus 2021 yang mencapai Rp382,2 triliun.

Bagi pelaku pasar, defisit itu dianggap wajar di tengah kondisi ekonomi global yang belum pulih akibat pandemi Covid-19. Sampai saat ini masih belum ada kejelasan, kapan pandemi berakhir.

Dari luar negeri, dolar AS mencapai level tertinggi dalam sebulan setelah Federal Reserve berencana untuk memulai pengurangan pembelian aset dan kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih cepat daripada yang diperkirakan.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup di posisi Rp 14.242,5 per dolar AS pada akhir perdagangan. Sepanjang hari ini rupiah bergerak di rentang 14.240,00 – 14.261,50.

Sementara itu, kurs Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) yang dirilis Bank Indonesia (BI) melemah pada hari ini. Sekarang di posisi Rp 14.256, melemah 0,05% dibandingkan Rabu (22/9).

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *