Pasar Cukup Tenang Menjelang Data Inflasi AS

Pasar relatif cukup tenang di awal pekan, Senin (13/9). Volume perdagangan terlihat terbatas karena minimnya data ekonomi.

Sementara itu, investor cenderung menanti data inflasi AS yang akan dirilis besok atau Selasa (14/9). Data itu diperkirakan berdampak tinggi mempengaruhi sentimen.

Sempat menguat pagi tadi (WIB), Indeks Dolar yang mewakili USD versus sejumlah mata uang utama lainnya terpantau berbalik melemah. Tapi penurunannya masih terbatas sejauh ini.

Hingga pukul 22:42 WIB, Indeks Dolar melemah tipis 0.04 persen di kisaran level 92.60.

Isu tapering kembali mendapat perhatian investor setelah sejumlah anggota The Fed (Federal Reserve/bank sentral AS) memberikan isyarat pengurangan aset, meski jumlah peningkatan kasus Covid-19 meningkat dan rilis laporan ketenagakerjaan yang mengecewakan baru-baru ini.

Presiden Fed Philadelphia, Patrick Harker, dalam wawancara dengan Nikkei mengindikasikan bahwa ia ingin mulai mengurangi pembelian aset (tapering).

“Saya ingin segera memulai proses tapering, jadi jika kita perlu menaikkan suku bunga. Kita punya ruang untuk melakukan itu. Dan saya pikir kita perlu melakukan opsi itu,” ucap Harker kepada Nikkei pada hari ini.

Pernyataan Harker menyebabkan pelaku pasar memfokuskan perhatian pada beberapa data penting pekan ini, yakni data inflasi (Consumer Price Index), Retail Sales dan produksi manufaktur.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *