Chart Pattern Rising & Falling Wedge

Pola grafik atau chart pattern Rising Wedge dan Falling Wedge, adalah pola yang termasuk sering ditemui dalam perjalanan harga sebuah pasangan mata uang. Hampir mirip dengan Triangle Pattern, Wedge umumnya terbentuk akibat dari fase konsolidasi setelah terjadinya tren. Yang membedakan adalah bentuknya yang condong ke atas, atau condong ke bawah, dengan konsolidasi harga yang semakin menyempit.

Apabila kita sudah bisa mengindentifikasi Wedge pattern, maka langkah berikutnya adalah bersiap mengantisipasi breakout terhadap pola tersebut untuk menempatkan posisi entri dengan level Stop Loss (SL) yang terukur.

Wedge pattern bisa terjadi pada time frame mana pun, mulai dari yang terkecil, hingga periode/kerangka waktu yang terbesar. Banyak sumber yang menyebutkan bahwa pola Wedge adalah sebaiknya diidentifikasi pada time frame yang besar, mulai dari H4 (4 jam-an) hingga Weekly. Hal ini adalah demi mendapatkan outlook secara keseluruhan, guna memonitor kemungkinan berlanjutnya tren (jangka pendek hingga jangka panjang) atau mewaspadai potensi terjadinya reversal.

RISING WEDGE

Rising Wedge terbentuk dari konsolidasi harga yang membentuk lintasan di antara Ascending Resistance dan Ascending Support, atau di antara lintasan garis resistance dan garis support yang cenderung makin menyempit dan sama-sama menghadap ke atas.

Jika Rising Wedge terbentuk setelah uptrend, breakout dari formasi tersebut umumnya akan berisiko bearish.

FALLING WEDGE

Kebalikan dari Rising Wedge, Falling Wedge terbentuk dari pergerakan harga di antara garis resistance dan garis support yang cenderung makin menyempit dan sama-sama menghadap ke bawah.

Jika Falling Wedge yang terbentuk setelah pergerakan downtrend, breakout dari formasi tersebut umumnya akan berisiko bullish.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *