Rupiah kembali menguat di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada hari kedua sejak awal pekan. Seiring dengan menghijaunya mayoritas mata uang Asia lainnya, kali ini rupiah jadi jawaranya.
Pelonggaran PPKM menyusul penurunan kasus Covid-19 di Tanah Air ditambah pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang dinilai dovish oleh pelaku pasar, menjadi penopang penguatan nilai tukar rupiah hari ini.
Yanxi Tan, foreign exchange strategist Maybank di Singapura mengatakan kepada Bloomberg: “Mata uang emerging markets Asia diuntungkan sisa-sisa efek positif dari pidato bernada dovish Powell pada Jumat pekan lalu, dengan kekhawatiran normalisasi The Fed yang mereda,”.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat tajam 102,5 poin atau 0.71 persen ke posisi Rp 14.267,5 per dolar AS pada akhir perdagangan Selasa (31/8/2021), setelah bergerak di rentang 14.262,50 – 14.345,00.
Nilai tukar rupiah berada di posisi terkuat sejak pertengahan Juni setelah pemerintah melonggarkan PPKM Jawa-Bali. Seluruh mata uang Asia pun menguat terhadap the greenback hingga perdagangan sore ini.
Sementara itu, kurs Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) yang diterbitkan Bank Indonesia berada di posisi Rp 14.306 per dolar AS, menguat 0.47 persen dari posisi Senin (30/8) di Rp 14.374 per dolar AS.