Rupiah berhasil melanjutkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, sejalan dengan pergerakan mayoritas mata uang Asia lainnya.
Sejumlah pengamat mengatakan, isu tapering Federal Reserve masih menjadi penghambat laju mata uang Garuda. Namun, pertumbuhan pemulihan ekonomi AS juga diperkirakan akan terganggu virus corona varian Delta yang lebih cepat menular.
Di sisi lain, terjadi tren perlambatan kasus Covid-19 di Tanah Air di tengah upaya pemerintah untuk mempercepat program vaksinasi di semua wilayah. Bahkan beberapa provinsi seperti DKI Jakarta sudah hampir terealisasi secara penuh setidaknya pada pemberian vaksin dosis pertama.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terapresiasi 0.14 persen atau menguat 20 poin ke posisi Rp 14.392,5 per dolar AS, pada penutupan perdagangan Selasa (24/8/2021), setelah bergerak di rentang 14.384,00 – 14.400,00.
Sementara itu, kurs Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) yang diterbitkan Bank Indonesia berada di level Rp 14.391 per dolar AS, menguat 0,17 persen dibandingkan dengan hari sebelumnya di posisi Rp 14.415 per dolar AS.