Menguat Tipis di Awal Pekan, Rupiah Spot Berada di Level Rp 15.596,5 per Dolar AS

Rupiah menguat terhadap dolar AS di awal pekan, Senin (19/12), meskipun dengan kenaikan yang tipis. Sementara itu, pergerakan mata uang di kawasan Asia cenderung bervariasi pada hari ini, setelah pengumuman kebijakan beberapa bank sentral utama pekan lalu.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat tipis 1,5 poin atau 0.01% ke level Rp 15.596,5 per dolar AS.

Berbeda dengan rupiah spot, kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) tertekan hari ini. Kurs Jisdor berada di level Rp 15.621 per dolar AS, melemah tipis 0,02% dibandingkan posisi Jumat (16/12).

Pekan lalu, beberapa bank sentral menaikkan suku bunga sebanyak 50 basis poin. Antara lain, Federal Reserve (The Fed/bank sentral AS), Bank of England (BoE/bank sentral Inggris) dan European Central Bank (ECB/bank sentral Uni Eropa).

The Fed dan ECB menyampaikan nada hawkish pada konferensi pers usai mengumumkan kebijakan moneternya dengan menjanjikan lebih banyak kenaikan suku bunga ke depan. Investor mengkhawatirkan hal ini justru akan mendorong ekonomi global masuk ke jurang resesi.

Dari dalam negeri, kembalinya aktivitas pasca pandemi Covid-19 disebut telah mempercepat pertumbuhan perekonomian Indonesia. Kondisi tersebut turut mendorong kegiatan perekonomian dan ekspor komoditas, meskipun lajunya akan melambat karena harga komoditas diperkirakan akan menurun karena ketidakpastian global.

Ditengah ketidakpastian perekonomian global dan krisis dari berbagai sektor akibat situasi geopolitik, Indonesia masih tumbuh 5,72 persen dengan inflasi berada di angka 5,4 persen pada kuartal III/2022.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *