Indeks Dolar Bertahan Menguat Setelah Rilis Data Unemployment Claims AS

Departemen Tenaga Kerja (Department of Labor) Amerika Serikat (AS) melaporkan pada hari ini, Kamis (19/8/2021), bahwa klaim pengangguran mingguan (Unemployment Claims) untuk periode pekan yang berakhir 14 Agustus mencatatkan jumlah klaim sebanyak 348K. Angka ini lebih kecil dari ekspektasi 362K dan turun dari pekan sebelumnya (377K).

Federal Reserve Bank of Philadelphia juga melaporkan hasil survei terbaru pada hari ini bahwa aktivitas manufaktur periode hingga pertengahan Agustus di wilayah Philadelphia turun dari 21.9 (bulan sebelumnya) ke angka 19.4, lebih rendah dari ekspektasi 23.2.

Dolar AS terpantau bertahan menguat versus rival-rivalnya setelah data tersebut di rilis di awal perdagangan sesi New York.

Hingga pukul 21:23 WIB, Indeks Dolar yang mewakili kekuatan USD terhadap sejumlah mata uang utama lainnya tercatat menguat 0.26 persen di kisaran level 93.39.

Adapun pada perdagangan Rabu (18/8), Indeks Dolar ditutup menguat tipis 0.02 persen ke posisi 93.15.

Indeks Dolar mempertahankan penguatannya setelah rilis notulen rapat kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed/bank sentral AS) mengisyaratkan kemungkinan untuk mulai mengurangi stimulus moneter tahun ini.

Hasil dari pertemuan/rapat kebijakan The Fed pada bulan Juli yang dirilis Kamis dini hari tadi (WIB) menunjukkan bahwa para peserta rapat melihat potensi untuk mengurangi stimulus pembelian obligasii (tapering) tahun ini jika ekonomi terus membaik seperti yang diharapkan, meskipun kondisi untuk “kemajuan substansial lebih lanjut” terkait lapangan kerja secara maksimum masih belum terpenuhi.

Rapat The Fed ini dilakukan sebelum rilis laporan ketenagakerjaan bulan Juli yang kuat, sehingga kemungkinan besar memperkuat pandangan bahwa bank sentral akan segera mengungkap lebih detail rencana tapering pada simposium Jackson Hole akhir pekan depan.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *